Pages

Thursday, October 2, 2014

Dubai Trip (Part 1)

Assalamualaikum ? Bonjour? Apa kabar semua? sehat sehat selalu ya?

Sebelumnya saya sudah me review soal Hotel Sheraton Dubai , tempat saya dan kakak saya menginap selama liburan di Dubai. Siapa sih yang tidak tahu Dubai, maaf, kebangetan kalau tidak tahu ,hehehe. Dubai adalah kota terpadat di antara 7 emirat dari United Arab Emirates (UAE). Tujuh emirat ini adalah: Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, dan Umm al-Qaiwain. Saat ini cadangan minyak Dubai berkurang drastis dan diperkirakan akan kosong pada 20 tahun mendatang. Maka dari itu sebabnya pemerintah dubai berfokus pada jasa dan pariwisata. Ramainya pariwisata menyebabkan tingginya harga properti-properti di Dubai. Saya sendiripun merasakan sekali betapa mahalnya harga-harga di Dubai. Hanya sekedar beli hot tea atau air mineral saja mahal banget. Mata uang kita tidak compete, hicks, bukan hanya di Dubai sih, di eropa bahkan singapore sekalipun kok kalau di kurs ke mata uang rupiah jadi mahal-mahal banget ya. #ngamukngamukkepemerintah. Untung trip kali ini ditraktir kakak saya..Alhamdulillah, senangnya..terimakasih banyak ya Kakakku sayang :)

Kemana saja sih kami selama di Dubai ?

1. Dubai Creek. Karena kami menginap di Hotel Sheraton Dubai Creek jadi untuk mencapai Dubai Creek alias sungai Dubai hanya perlu jalan kaki saja. Rencananya,  pagi-pagi sekali kami akan jalan kaki, menuju dubai creek dan akan menaiki abra ke dubai old souk. Abra adalah perahu kecil tradisional dubai. Bentuknya unik, jadi kalau perahu biasa khan melekuk ya, kita seperti duduk masuk ke perahu, nah, abra ini dipasangkan kayu jadi kita hanya seperti duduk diatas, hanya pengemudinya saja yang "nyemplung" di dalam, gitu.  Untuk tarif naik abra ada yang berbeda ya, kami membeli di loket seharga 10 dirham, tetapi ternyata kalau langsung bayar ke pengemudinya cukup membayar 1 Dirham saja. Hanya kalau yang pakai tiket ini penumpang nya hanya bertiga, sedikit, berbeda dengan yang bayar 1 dirham itu penumpang nya padat sekali, abra sampai penuh dan tampaknya tujuannya pun berbeda. 

Abra dan tiket 10 dirham

Saya di abra, lihat pengemudi abra nyemplung kedalam khan? :)

Sepanjang perjalanan seru ya berlayar di sungai Dubai, untungnya karena masih pagi suhu tidak terlalu panas dan dengan deburan ombak, saya sangat menikmati perjalanan menyusuri Dubai Creek ini. 


Ini abra yang bayar 1Dirham, penuh khan?
Saya dan kakak di depan abra dan latar belakang bendera UAE
Dubai Creek

di atas abra menyusuri dubai creek
2. Dubai Old Souk
Setelah menyusuri dubai creek selama 15-20 menit, kami tiba ditujuan, Dubai Old Souk. Karena masih pagi ternyata pasar tua ini belum memulai aktifitas nya. Toko-toko banyak yang belum buka, berbeda dengan di indonesia yang memulai aktifitas dari pagi, di negara-negara timur tengah umumnya mulai membuka toko/pasar di waktu siang setelah pada pukul 14.00 dan berakhir hingga pagi dini hari. Mungkin karena cuaca yang panas ya. Tapi senangnya ada 1 toko menjual sepatu manik-manik cantik yang sudah buka. Dan kami tentu saja kami membelinyaaa.. oiya harga nya 83dirham (IDR 267ribu), sudah discount dari 90dirham dan karena penglaris dikasi harga segitu. Okelah good deal, ternyata oh ternyata ketika nanti kami ke dubai mall, ada sepatu serupa dijual hanya 65dirham (IDR 208ribu) saja..yahhhh. Awalnya sempat kecewa, tapi seperti biasa mencari hikmah dari segala sesuatu, Alhamdulillah, bisa bagi-bagi rezeki untuk bapak yang jual sepatu di souk(pasar). Kalau punya toko di Dubai Mall, owner nya pasti lebih bermodal dan banyak duit. Lagipula pilihan warna nya pun tidak sebanyak di toko tempat kami beli. Jadi tetap bahagia bisa dapat sepatu cantik. Hehehe.


Pretty shoes 2 reds, 1brown, 1 blue

Kota tua dubai

Duduk sebentar menunggu abra siap berlayar

Masjid di dubai heritage village
Toko-toko masih banyak yang belum buka  :)

Selain membeli sepatu cantik,  kami jalan-jalan saja disekitar Dubai old Souk, seluruh design eksterior bangunan khas timur tengah. Unik dan cantik. Kami berjalan tidak terlalu jauh hanya disekitar old souk saja, lalu memutuskan untuk kembali ke hotel, dari hotel kami akan naik shuttle bus gratis menuju Jumeirah Beach park. Menggunakan abra lagi dengan perahu dan driver yang sama. Tidak perlu membeli tiket lagi, karena sudah membayar 10 dirham tadi bisa untuk bolak-bolik naik turun, suka-suka :)

2. Jumeirah Beach Park
Jumeirah beach park . Source : Google

Shuttle bus kami tiba di Jumeirah beach park. Wah dengan suhu lebih dari 40 derajat bermain-main di pantai sepertinya bukan good option ya. Hehehe. Lagipula tujuan kami awalnya karena ingin mendapatkan foto dengan latar belakang icon Burj Al Arab, dan jika diambil dari jumeirah beach park ini masih terlalu jauh dan hanya terlihat kecil hotelnya. Maka dari itu kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Jumeirah Beach Hotel.

3. Jumeirah Beach Hotel.
Rencananya akan nge-teh cantik di cafe hotel jumeirah dengan latar belakang Burj Al Arab yang tersohor itu. Jadi berdasarkan info-info dari blog para traveler, dari cafe di Jumeirah Beach Hotel kita bisa mendapatkan spot yang bagus untuk foto dengan latar belakang Burj Al Arab. Kenapa sih nge-top banget hotel Burj Al Arab ini? Mungkin sudah pada tau ya, kalau Burj Al Arab meng-claim dirinya sebagai hotel 7*. Kalau lihat di foto memang extravagant sekali hotel ini, dan memang karena tarif hotel ini yang dahsyat. Semalam nya, paling murah itu IDR 24Juta. Whaduh nginap semalam disini sudah bisa ibadah umrah 8 hari makkah-madinah hotel 5*. Hehehe..
Foto depan Burj Al Arab yang belum memuaskan
Tiba di Jumeirah Beach Hotel, tanya di reception ternyata cafe sedang close untuk renovation, ada cafe lain yang buka, tapi ternyata tidak oke angle nya untuk foto di depan Burj Al Arab. Oke, dengan pe-de nya kami menuju ke private pool and beach dari Jumeirah Beach Hotel. Ternyata di pintu masuk ditanya, "madam, your room number please?" dwenggg..ketahuan deh bukan tamu disana hahaha.. We just want to take pictures. Oke, lalu ditawarilah option untuk foto dengan photographer professional. Biaya nya 100dirham. Mahal ya, tapi worth it kok, once in a life time, kapan lagi khan? Foto ini dicetak dalam ukuran 10R.
Hasil foto depan Burj Al Arab yang "niat" banget :)
Puas mendapatkan yang diinginkan , kami masih stay dulu di pantai, foto-foto dengan camera android kami sendiri. Hehehe.. photographer nya sudah kembali ke dalam.

 
Take a pose in front of Burj al arab
Burj al arab
Story tentang dubai dilanjutkan kesini ya :)
Burj Al Arab & Jumeirah beach
Sesudah lelah berfoto-foto ria , lapar pun mendera, kami segera naik taxi menuju Mall of the Emirates. Lanjut ke sini ya

5 comments:

  1. Aku pernah ke Dubai sekitar 4 tahun lalu hanya transit di Dubai International Airport selama 4 jam ngga sempet keluar jalan-jalan Keliling kota, jadilah cuma keliling Airport nya yg super duper keren, bersih kinclong dan lengkap banget fasilitasnya. Pokokna tuh Dubai is one of the most expensive city to stay in yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah lama yah 4 jam transitnya, lumayan jadi banyak waktu utk lihat-lihat airport dubai yang besar itu, kalau aku karena mepet waktu nya justru ga sempat lihat-lihat lagi, cuma check in terus boarding deh :-)

      Delete
  2. Waaaaaa mupeeenngggg ni mbaaa... Semoga dimampukan jugaaaa bisa ke sana... Ditunggu part 2 nyaaaa... *_*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin mba..part 2 nya ada di link diatas mba , monggo di klik yaa

      http://roswithajassin.blogspot.com/2014/10/dubai-trip-part-2.html?m=0

      Delete
  3. wah pengen deh ke dubai...tapi harus nabung banyak dulu kayaknya :D

    ReplyDelete

Hi! don't forget to comment. I really appreciate it.